Wonoogiri adalah salah satu Kabupaten yang yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Ibu Kota Wonogiri terdapat di Kecamatan Woonogiri. Wonogiri mempunyai kuliner, jajanan, minuman yang khas dan beda dari daerah lainnya.Kalau kamu berkunjung ke Wonogiri jangan sampai lupa untuk mencicipi makanan khasnya, karena kalau kamu sudah merasakan nya kamu tidak akan pernah melupakan rasanya. Ada juga makanan khas yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh untuk di bawa pulang, berikut adalah makanan khas Wonogiri.
1.Getuk
1.Getuk
Getuk merupakan makanan yang sangat khas di wilayah kabupaten Wonogiri. Getuk terbuat dari bahan utama ketela pohon atau singkong,Pembuatan getuk diawali dengan singkong dikupas kemudian kukus atau perebusan, setelah matang kemudian ditumbuk atau dihaluskan dengan cara digiling lalu diberi pemanis gula dan pewarna makanan. Untuk penghidangan biasanya ditaburi dengan parutan buah kelapa.
2. Gathot
Gathot merupakan makanan khas Gunungkidul, wonogiri. Gathot berbahan dasar singkong sama seperti getuk
3. Cenil
Cenil dalah makanan yang terbuat dari Pati ketela singkong. Makanan ini bisa dibentuk bulat-bulat kecil atau kotak kemudian diberi warna sesuai selera sebelum direbus. Cenil biasanya disajikan dengan parutan kelapa dan ditaburi gula pasir.
4. Besengek
adalah makanan dari tempe kara dan dibumbui dengan parutan kelapa dan pewarna kunyit. Makanan tradisional ini biasa dijual di pasar tradisional di Kecamatan Manyaran, kab.Wonogiri dan disajikan dengan bungkus daun jati. Dahulu biasa digunakan sebagai lauk/sayur nasi tiwul (disebut sega tiwul lawuh besengek) ditambah sambal bawang. Saat ini biasa dikonsumsi langsung dengan lalapan cabe rawit. Harga makanan ini sangat terjangkau, perbungkus Rp 1.000,- s/d 2.000,-, tetapi harga ini akan menjadi 3 sampai 5 kali lipat menjelang Lebaran. Hal ini dikarenakan banyaknya pemudik asal kec. manyaran yang pulang ke kampung halaman dan ingin bernostalgia dengan makanan ini. Banyak yang rela antri untuk mendapatkan Besengek ini, jadi makanan ini sangat legendaris untuk lidah masyarakat Manyaran.
5. Tiwul
3. Cenil
Cenil dalah makanan yang terbuat dari Pati ketela singkong. Makanan ini bisa dibentuk bulat-bulat kecil atau kotak kemudian diberi warna sesuai selera sebelum direbus. Cenil biasanya disajikan dengan parutan kelapa dan ditaburi gula pasir.
4. Besengek
adalah makanan dari tempe kara dan dibumbui dengan parutan kelapa dan pewarna kunyit. Makanan tradisional ini biasa dijual di pasar tradisional di Kecamatan Manyaran, kab.Wonogiri dan disajikan dengan bungkus daun jati. Dahulu biasa digunakan sebagai lauk/sayur nasi tiwul (disebut sega tiwul lawuh besengek) ditambah sambal bawang. Saat ini biasa dikonsumsi langsung dengan lalapan cabe rawit. Harga makanan ini sangat terjangkau, perbungkus Rp 1.000,- s/d 2.000,-, tetapi harga ini akan menjadi 3 sampai 5 kali lipat menjelang Lebaran. Hal ini dikarenakan banyaknya pemudik asal kec. manyaran yang pulang ke kampung halaman dan ingin bernostalgia dengan makanan ini. Banyak yang rela antri untuk mendapatkan Besengek ini, jadi makanan ini sangat legendaris untuk lidah masyarakat Manyaran.
5. Tiwul
Makanan ini khas-nya Wonosobo dan Wonosari. Terbuat dari tepung gaplek, yaitu singkong yang dikeringkan terus ditumbuk. Rasanya manis khas singkong, warnanya kecoklatan. Buat yang tidak biasa, perut mungkin akan terasa panas, makanya biasa dicampur dengan nasi putih. Sebagai pelengkap nasi tiwul, urap, ikan asin dan sambal cabuk terasa pas.
Nasi tiwul juga bisa disebut dengan leye. Leye ini bisa digoreng dan dapat dinikmati seperti nasi goreng yang sudah terkenal sampai luar negeri.
Nasi tiwul juga bisa disebut dengan leye. Leye ini bisa digoreng dan dapat dinikmati seperti nasi goreng yang sudah terkenal sampai luar negeri.
Akhir kata
Itulah 5 makanan khas Wonogiri, mohon maaf jika ada kesalahan. Terimakasih
Comments
Post a Comment